Kata-kata Bijak dari Alma Aridatha

Alma Aridatha

Alma Aridatha

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Buku dari Alma Aridatha

  • Nila setitik memang bisa merusak susu sebelanga. Namun, jangan lupakan kalau dalamnya tetap susu.

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 24.

  • Seumur hidup, aku udah kenyang dengar hinaan orang ke Mama. Dari sindiran halus, nyelekit, sampai yang terang-terangan kasar. Bukan cuma ke Mama, tapi juga ke aku. Dibilang anak haram, pembawa sial, penyakit masyarakat. Ganda tersenyum sinis.
    Alma Aridatha
    - +
    +42
  • Mereka lupa sama kenyataan kalau aku nggak pernah minta keadaan kayak gini. Siapa sih yang mau lahir jadi anak haram? Nggak ada, aku yakin. Tapi nggak ada yang peduli. Yang mereka tahu, kelakuan mamaku hina, aku anak hasil zina. Dan aku harus terima hidup dengan label itu selamanya.
    Alma Aridatha
    - +
    +9
  • Mereka semua berasa hakim Tuhan yang berhak buat nge-judge kami.
    Alma Aridatha
    - +
    +9
  • Nila setitik memang bisa merusak susu sebelanga. Namun, jangan lupakan kalau dalamnya tetap susu.
    Alma Aridatha
    - +
    +6
  • Juga masalah uang jajan. Ganda mendapatkan jatah dua kali lebih banyak dibanding saudaranya yang lain, karena ada dua sumber pemasukan. Itulah salah satu sisi positif dari memiliki dua pasang orangtua, selama semua pihak murah hati dan tidak perhitungan.
    Alma Aridatha
    - +
    +5
  • Aku tahu gimana nggak enaknya kena getah kelakuan jelek orangtua kita, padahal kita nggak salah apa-apa.
    Alma Aridatha
    - +
    +4
  • Pernah denger kan, kenapa Tuhan ngasih kita dua tangan?. Buat nutup telinga kita.
    Alma Aridatha
    - +
    +4
  • Aku nggak peduli ya kalau papa kamu menghina aku, ngatain aku apa aja, aku terima. Tapi jangan bawa-bawa anakku!” Gio berteriak keras, “Ganda nggak salah apa-apa! Kenapa dia yang harus kena?!
    Alma Aridatha
    - +
    +2
  • Kalau bisa nggak cari ribut, jangan cari masalah. Tapi kalau emang kamu duluan yang diganggu, ya jangan diem aja. Bego itu namanya.
    Alma Aridatha
    - +
    +2
  • Pertama-tama kalian harus memahami dulu apa tujuan kalian datang ke sekolah. Dulu sekolah itu dipandang sebagai tempat menimba ilmu. Tapi sekarang, lebih difungsikan sebagai lembaga pemberi nilai. Padahal, mencari nilai itu tidak sama dengan menimba ilmu.
    Alma Aridatha
    - +
    +2
  • Tapi, selain dikasih nafsu, manusia juga dikasih akal. Itu yang bedain kita dari hewan. Hewan punya nafsu, tapi nggak punya akal. Jadi mereka ngelakuin 'itu' nggak pakai mikir.
    Alma Aridatha
    - +
    +2
  • Ada banyak anak lain yang harus tumbuh tanpa orangtua di luar sana, tapi Ganda memiliki dua pasang orangtua sekaligus.
    Alma Aridatha
    - +
    +1
  • Dia lelah menjadi satu-satunya tersangka dari kebodohan orangtuanya.
    Alma Aridatha
    - +
    +1
  • Laki-laki yang nggak bisa jaga kehormatannya dan pasangannya sebelum nikah itu murahan, bukan jagoan.
    Alma Aridatha
    - +
    +1
  • Peduliin aja orang yang emang peduli sama kamu, yang sayang sama kamu. Itu jauh lebih baik daripada kamu pusing mikirin orang yang sama sekali nggak peduli sama kamu.
    Alma Aridatha
    - +
    +1
  • Cewek. Aku punya cewek, banyak. Tapi nggak punya pacar." Reyhan menyeringai.
    Alma Aridatha
    - +
     0
  • Cuma karena dia nggak punya orangtua lengkap, nggak tahu siapa ayah biologisnya, bukan berarti dia produk gagal. Cuma karena orangtuanya bikin kesalahan, bukan berarti dia yang harus nangung akibatnya.
    Alma Aridatha
    - +
     0
  • ku tahu gimana nggak enaknya kena getah kelakuan jelek orangtua kita, padahal kita nggak salah apa-apa.
    Alma Aridatha
    - +
     0
  • Meminta maaf itu gampang. Memberi maaf sedikit lebih sulit, tapi masih bisa dilakukan.
    Alma Aridatha
    - +
     0
  • Pacar itu buat diseriusin. Kalau cewek cuma dideketin, nggak pake status.
    Alma Aridatha
    - +
     0
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Alma Aridatha akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Tanya Jawab

Apa kutipan paling terkenal dari Alma Aridatha?

Dua kutipan paling terkenal dari Alma Aridatha adalah:

  • "Seumur hidup, aku udah kenyang dengar hinaan orang ke Mama. Dari sindiran halus, nyelekit, sampai yang terang-terangan kasar. Bukan cuma ke Mama, tapi juga ke aku. Dibilang anak haram, pembawa sial, penyakit masyarakat. Ganda tersenyum sinis."
  • "Mereka lupa sama kenyataan kalau aku nggak pernah minta keadaan kayak gini. Siapa sih yang mau lahir jadi anak haram? Nggak ada, aku yakin. Tapi nggak ada yang peduli. Yang mereka tahu, kelakuan mamaku hina, aku anak hasil zina. Dan aku harus terima hidup dengan label itu selamanya."