Ahmad Fuadi
Penulis dari Indonesia
Lahir: 1972
Kata-kata Bijak 81 s/d 100 dari 126.
-
Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah.
Sumber: Negeri Lima Menara― Ahmad Fuadi -
Ini bukan semudah slogan ‘Back to School’ dan bertemu teman-teman sekolah setelah melewati liburan panjang. Saya masuk ke sekolah yang baru, di negara lain, dan bukan bertemu orang Indonesia, melainkan orang-orang Amerika. Kedua, akan lebih mudah masuk ke lingkungan baru selama bahasanya sama. Nah, untuk pertama kali dalam hidup, saya akan menggunakan bahasa Inggris secara penuh sehari-hari, di dalam dan di luar kelas.
Sumber: Berjuang di Tanah Rantau 87― Ahmad Fuadi -
Jangan pernah takut dan tunduk kepada siapapun. takutlah hanya kepada Allah.
Sumber: Negeri Lima Menara― Ahmad Fuadi -
Justru karena ini hal kecil, jangan sampai dia meremehkan suatu hal sekecil apaun.
Sumber: Negeri Lima Menara― Ahmad Fuadi -
Kesuksesan itu dinilai dari seberapa berartinya proses memberikan dampak positif bagi seseorang.
Sumber: Berjuang di Tanah Rantau 42― Ahmad Fuadi -
Ketika para perantau pulau, tidak hanya setumpuk uang yang dibawa, tetapi juga sebuah pengalaman untuk ikut berkontribusi membangun bangsa.
Sumber: Berjuang di Tanah Rantau 122― Ahmad Fuadi -
Kita awal mulanya makhluk rohani, yang kemudian diberi jasad fisik oleh Tuhan dengan tugas menghamba kepada Dia dan menjadi khalifah untuk kebaikan alam semesta. Kalau kedua peran ini bisa kita jalankan, aku yakin manusia dalam puncak bahagia.
Sumber: Rantau Satu Muara― Ahmad Fuadi -
Mungkin tujuan yang ingin aku tuju itu adalah ilmu, dan jalan yang aku lalui adalah belajar. Belajar dari buaian sampai liang lahat.
― Ahmad Fuadi -
Tentulah aku beruntung. Seandainya dia tahu dan merasakan bagaimana aku mengorbankan kenikmatan-kenikmatan sesaat untuk bisa sampai "beruntung".
Sumber: Rantau satu Muara― Ahmad Fuadi -
Hidup adalah taman yang indah jika kita menanaminya dengan kembang perjuangan.
Sumber: Berjuang di Tanah Rantau 129― Ahmad Fuadi -
Hidup ini ibarat mengayuh biduk membelah samudra hidup. Selamanya akan naik-turun dilamun gelombang dan ditampar badai. Tapi aku tidak akan merengek pada air, pada angin, dan pada tanah. Yang membuat aku kukuh adalah aku tahu kemana tujuan akhirku di ujung cakrawala. Dan aku tahu aku tidak sendiri. Di atas sana, ada Tuhan yang menjadi tempat jiwa ragaku sepenuhnya bertumpu.
Sumber: Rantau satu Muara― Ahmad Fuadi -
Hidup ini seni menjadi. Menjadi hamba Tuhan, sekaligus menjadi penguasa alam.
Sumber: Rantau Satu Muara― Ahmad Fuadi -
Hidup sekali hiduplah yang berarti.
― Ahmad Fuadi -
Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kita lah yang harus berubah.
Sumber: Negeri 5 Menara― Ahmad Fuadi -
jangan remehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
Sumber: Negeri Lima Menara― Ahmad Fuadi -
Karena saya tidak punya tanah, yang saya wakafkan adalah diri saya sendiri saja.
Sumber: Negri Lima Menara 253― Ahmad Fuadi -
Kerja keras dan doa yang tak pernah putus akan menjawab harapan kita. Mungkin tidak secara langsung untuk kita, bisa jadi melalui anugerah yang diberikan kepada orang-orang yang sangat kita cintai, keluarga kita.
Sumber: Berjuang di Tanah Rantau 31― Ahmad Fuadi -
Kita berdua mungkin punya kesamaan, kita sedang berlari. Aku berlari menuju sesuatu. Kamu berlari menjauhi sesuatu.
Sumber: Rantau satu Muara― Ahmad Fuadi -
Lalu kalau kalian sudah bekerja jangan puas jadi pegawai selamanya, tetapi punyailah pegawai.
Sumber: Rantau Satu Muara― Ahmad Fuadi -
Manusia itu musuh terhadap apa yang dia tidak tahu.
Sumber: Rantau Satu Muara― Ahmad Fuadi