Kata-kata Bijak dari Agus Noor

Agus Noor

Agus Noor

Sastrawan dari Indonesia

Hidup: 1968 -

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 26 Juni 1968

Kata-kata Bijak 21 s/d 40 dari 54.

  • Bunga keabadian yang tumbuh dari duka abadi.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +3
  • Maka hanya kuinginkan sebuah ciuman. Yang menyelamatkanku dari kesedihan.
    Sumber: Ciuman Yang Menyelamatkan Dari Kesedihan
    Agus Noor
    - +
    +3
  • Permen akan selalu mengingatkanmu bahwa hidup ini manis dan patut kamu nikmati.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +3
  • Seminggu sebelum ia melahirkan Iza, ia bermimpi puluhan peri mungil mendatangi kamarnya, dan menjatuhkan biji-bijian permen ke dalam keranjang bayi. Mimpi yang selalu ia percaya sebagai isyarat baik.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +3
  • Barangkali, sekarang ini kebahagiaan memang seperti minyak tanah. Tidak semua orang dengan gampang mendapatkannya. Bahkan, untuk sekadar bisa menikmati kebahagiaan di hari Lebaran pun kini orang mesti antre berdesak-desakan.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +2
  • Duka hanyalah mentega yang meleleh di penggorengan panas.
    Sumber: SAJAK –SAJAK KECIL KEPADA M
    Agus Noor
    - +
    +2
  • Membiarkan kepala laki-laki itu terkulai di pangkuannya, merasakan sisa hangat tubuh laki-laki mengeropos itu dalam pelukannya, sebelum akhirnya kematian mengecup kelopak matanya yang rapuh dan lelah.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +2
  • Pada mulanya adalah sebutir air mata.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +2
  • Rasanya, ia kini mulai dapat memahami, kenapa seorang pengarang bisa begitu terobsesi pada senja dan ingin memotongnya menjadi kartu pos buat pacarnya.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +2
  • Sajak ini doa, tangan yang menampung luka. Yang menjagamu, agar kau tak pernah merasa sendirian, Dan ditinggalkan.
    Sumber: SAJAK –SAJAK KECIL KEPADA M
    Agus Noor
    - +
    +2
  • Benarkah masih ada keindahan yang begitu menakjubkan di tengah dunia yang telah berubah menjadi tempat pembantaian?
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +1
  • Bukan kematian benar yang menakutkan, tetapi cara bagaimana kita matilah yang membuat kita ngeri.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +1
  • Bukankah tak ada yang lebih menyenangkan selain kita tahu kapan, di mana, dan bagaimana kita mati? Kita bisa mempersiapkan segalanya sendiri. Kita bisa menantinya dengan tenang. Menyambutnya dengan cara yang paling karib.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +1
  • Di luar sana, senja telah benar-benar raib.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +1
  • Mencintaimu merupakan caraku berdoa setiap hari, Untuk semua kebahagiaan kita.
    Sumber: SAJAK –SAJAK KECIL KEPADA M
    Agus Noor
    - +
    +1
  • Permen akan selalu mengingatkanmu bahwa hidup ini manis dan patut kamu nikmati,” kata mamanya. “Karenanya kamu harus bersyukur bila hidup memberimu nasib yang manis, penuh warna, dan menyenangkan seperti permen.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
    +1
  • Upandangi langit lembut itu Seakan berada dalam keluasan matamu; Dan kutemukan sebuah dunia Yang lebih ajaib dari surga.
    Sumber: SAJAK –SAJAK KECIL KEPADA M
    Agus Noor
    - +
    +1
  • Waktu, cintaku, bukanlah kosmetik kecantikan. Waktu ialah caramu memberi harga pada kehidupan. Seperti tungku, waktu, mematangkan jiwamu Dan cinta tak pernah menjadi masa lalu.
    Sumber: Ciuman Yang Menyelamatkan Dari Kesedihan
    Agus Noor
    - +
    +1
  • Banyak kisah disembunyikan kota, tetapi kita tak tahu maknanya. Apa pentingnya semua itu bagi kita?
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
     0
  • CINTAKU, dengan hati sendu kukisahkan cerita-ceritaini kepadamu.
    Sumber: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
    Agus Noor
    - +
     0
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Agus Noor akan selalu Anda temukan di (halaman 2)

Tentang Agus Noor

Agus Noor lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada 26 Juni 1968. Pria yang berkuliah di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dengan Jurusan Teater ini sangat aktif menulis. Ia menyatakan bahwa menulis baginya adalah cara untuk menyelamatkan diri dari kegilaan. Beberapa penghargaan yang di terimanya antara lain: Juara I penulisan cerpen pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) pada tahun 1991, mendapat penghargaan sebagai penulis cerita pendek terbaik pada Festival Kesenian Yogyakarta 1992, Anugerah Cerpen Indonesia dari Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1992 untuk tiga cerpennya sekaligus yaitu: Keluarga Bahagia, Dzikir Sebutir Peluru dan Tak Ada Mawar di Jalan Raya, Karya terbaik Majalan Horison selama kurun waktu 1990-2000, dan Anugerah Seni dari Mentri Kebudayaan dan Pariwisata untuk cerpennya, Piknik pada tahun 2006.