Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 88.
-
Bolehkah kupesan hatimu? Untuk menghangatkan hatiku yang nyaris beku bila tanpamu. Atau, bolehkah kupesan senyummu saja? Senyummu yang seperti candu, membuatku sulit memejamkan mata karena selalu rindu melihat garis lengkungan manis di bibirmu itu.
Sumber: The Coffe Shop Choronicles 103― Aditia Yudis -
Cinta yang sesungguhnya akan menemukan jalannya sendiri. Keegoisan tak akan lagi berarti seketika cinta sudah membuahkan sesuatu yang lebih bermakna dan berharga seperti persaudaraan dan tentu saja buah hati. Namun, terkadang, cinta memang harus mengalah demi suatu hal yang lebih besar.
Sumber: Biru Pada Januari 359― Aditia Yudis -
Banyak yang bilang jika perbedaan diciptakan untuk menjadi pasangan karena saling melengkapi. Jauh dan dekat. Tinggi dan rendah. Kaya dan miskin. Aku dan kamu.
Sumber: The Coffe Shop Choronicles 81― Aditia Yudis -
Tapi, katanya cinta itu bisa tumbuh. Lo hanya perlu percaya dan mengikhlaskan cinta itu untuk takdir.
Sumber: Mendekap Rasa 349― Aditia Yudis -
Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan. Berhari-hari bersamanya,menghabiskan waktu demi waktu dalam kemanjaan dan pertengkaran kecil, serasa menjadi oksigen baru dalam hidupku. Mungkin, baru sebentar kami saling mengenal, tetapi tidak kumengerti mengapa aku rela memberikan hati dan hidupku untuknya.
Sumber: Mendekap Rasa 59― Aditia Yudis -
Es krim bisa membuat perasaanmu lebih baik. Atau lebih buruk karena memikirkan berapa banyak kalori yang dikonsumsi.
Sumber: Time After Time 144― Aditia Yudis -
Ada mimpi yang tetap indah jika tetap mimpi. Itu hal yang membuat kita terus berharap.
Sumber: Mendamba 139― Aditia Yudis -
Aku ingin jadi matahari. Tanpa matahari mahluk hidup akan mati. Tanpa aku, kamu tak akan menjadi biru.
Sumber: Time After Time 157― Aditia Yudis -
Kadang-kadang, aku berharap bisa menjadi langit biru agar abadi. Mengamati perubahan tanpa ikut berubah. Bukankah itu akan membuatmu tertekan? Menjadi saksi mata tanpa bisa melakukan apa-apa untuk menolong atau mengubah sesuatu?
Sumber: Time After Time 156― Aditia Yudis -
Rindu itu adalah ketika siklus presipitasi terjadi, dan teringat, kita bersama menghitung kecepatan kilat. Menunggu waktu yang lambat, menuju sesuatu yang akan tamat.
Sumber: The Coffe Shop Choronicles 80― Aditia Yudis -
Dunia ternyata sederhana. Orang-orang sering merupakan cermin dari diri sendiri. Hanya saja kadang seseorang terlalu buta untuk menatap.
Sumber: Time After Time 121― Aditia Yudis -
Cinta. Kadang tak perlu terucap dan terlihat oleh yang lain.
Sumber: The Coffe Shop Choronicles 119― Aditia Yudis -
Aku mencintaimu dengan seluruh hidupku. Jika dia sakit, aku akan merasa dua kali lipat lebih sakit. Jika dia bahagia, aku akan bahagia dua kali lipat. Aku rela melakukan apa saja untuknya, untuk menebus kesalahanku.
Sumber: Biru Pada Januari 349― Aditia Yudis -
Apa ada hal yang ingin kamu ubah dari masa lalumu sehingga kamu butuh mesin waktu?
Sumber: Time After Time 213― Aditia Yudis -
Saat kamu berada di samping orang yang tepat, pikiran dan hatimu sejalan.
Sumber: Mendekap Rasa 67― Aditia Yudis -
Tak ada hal yang lebih membahagiakan seorang anak ketika bisa membuat kedua orangtuanya menangis bahagia, kan?
Sumber: Mendamba 156― Aditia Yudis -
Katanya kamu sedang butuh malaikat. Masa malaikat butuh malaikat…
Sumber: The Coffe Shop Choronicles 135― Aditia Yudis -
Kenapa orang-orang ingin jadi pegawai padahal banyak pekerjaan lain yang tidak kalah hebat dan menggiurkan?
Sumber: Mendamba 154― Aditia Yudis -
Rasa penasaran bisa membunuhmu. Rasa penasaran bisa menjungkirbalikkan hidupmu dalam sesaat saja. Tapi, hidupmu tidak akan lengkap sampai rasa penasaranmu tuntas.
Sumber: Time After Time 112― Aditia Yudis -
Begitulah hidup bekerja, kadang-kadang banyak kebetulan yang tak bisa dijelaskan.
Sumber: Time After Time 20― Aditia Yudis
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Aditia Yudis akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261