
Adhitya Mulya
Penulis dari Indonesia
Lahir: 1977-
Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 39.
-
Jika ingin menilai seseorang, jangan nilai dia dari bagaimana dia berinteraksi dengan kita, karena itu bisa saja tertutup topeng. Tapi nilai dia dari bagaimana orang itu berinteraksi dengan orang-orang yang dia sayang.
Sumber: Sabtu Bersama Bapak― Adhitya Mulya -
Seorang anak, tidak wajib menjadi baik atau pintar hanya karena dia sulung. Nanti yang sulung benci sama takdirnya dan si bungsu tidak belajar bertanggung jawab dengan cara yang sama. Semua anak wajib menjadi baik dan pintar karena memang itu yang sebaiknya semua manusia lakukan.
Sumber: Sabtu Bersama Bapak― Adhitya Mulya -
Pilih mana? Menghabiskan sisa umur bersama orang yang kita sayangi, atau bersama orang yang menyayangi kita?
Sumber: Gege Mengejar Cinta― Adhitya Mulya -
Jika ingin menilai seseorang, jangan nilai dia dari mana dia berinteraksi dengan kita, karena itu bisa saja tertutup topeng. Tapi nilai dia dari bagaimana orang itu berinteraksi dengan orang-orang yang dia sayang.
Sumber: Sabtu Bersama Bapak 36― Adhitya Mulya -
Pernah nggak kita jatuh cinta dengan seseorang sebegitu dalamnya sehingga apa pun yang dia lakukan dapat membuat kita terdiam dan senyum?
― Adhitya Mulya -
Ketika ditolak seseorang, itu pusing. Soalnya orang cari jodoh kan ngeliat the whole package. Agamanya, kelakuannya, values yang dipegang, pendidikannya, materilnya. Ketika ditolak, yang terasa adalah this whole package.
Sumber: Sabtu Bersama Bapak 178― Adhitya Mulya -
Dalam hidup mungkin ada yang bilang, prestasi akademis itu nggak penting, yang penting attitude. Attitude baik kalian tidak akan terlihat oleh perusahaan karena mereka sudah akan membuang lamaran kerja kalian jika prestasi buruk.
Sumber: Sabtu Bersama Bapak― Adhitya Mulya -
Menjadi panutan bukan tugas anak sulung kepada adik-adiknya, tapi tugas orang tua kepada semua anak.
Sumber: Sabtu Bersama Bapak― Adhitya Mulya -
Udah takdir wanita untuk dicinta dan dipuja oleh kaum lelaki.
Sumber: Jomblo― Adhitya Mulya -
Setiap anak berhak cari dan dapat orang yang saling mencinta. Bukan karena mereka mengejar umur senja orangtua.
Sumber: Sabtu Bersama Bapak 16― Adhitya Mulya