Kata-kata Bijak dari A. Warits Rovi

A. Warits Rovi

A. Warits Rovi

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

  • Kala itu angin yang menyunggi harum tebu menatah silir lirih di wajah mereka dan bulan terapung mendamba sirip di lautan kabut-kabut tipis..
  • Kita bersanding sepotong rembulan
malam dan pekat kopi ia singgahi
lalu bermukim dalam puisi.
  • Keheningan menyelimuti bumi. Tinggal suara daun jatuh menggubah sajak di hamparan gelap.
  • Dan aku meneguknya atas nama kenangan.
  • Tegukan teh terakhir menyelami tenggorokan, menghapus wajah beberapa wanita lain yang pernah singgah di hatiku.
  • Bunyi derak lirih membangkitkan cerita-cerita silam. Angin pagi silir pelan mengeriap ke telapak tangan.
  • Matahari berangsur lenyap dari balik pohon kesambi. Kesunyaan merayap, dingin menyergap.
  • Betapa daun-daun yang tanggal sama dengan air matanya, selalu setiap hari.
  • Jari-jemarinya lentik berpencar bagai rekahan bunga, berayun, ikuti lengannya yang bergerak halus dan pelan.
  • di tengkuk bumi.
ambil barang seutas
pelengkap sajak ladang
kutuk bagi kemarau.
  • Seekor burung kenari bersiul sambil mematuk buah mentimun dalam sangkar bambu.
  • Satu seruputan teh hangat menyisakan kenangan di bibir.
  • Sedikit-sedikit ia ingat perihal kata hatinya bahwa hidup manusia adalah jagung pipilan dalam gilingan revolusi waktu, hingga semua pasti berubah, bagai biji jagung menghalus lalu menjadi nasi.
  • Suaranya terpantul merdu menunggang angin, dilengkapi ritme suara lesapan kembang kemboja yang tanggal bertapak ke tanah.
+11

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 52.

  • Kala itu angin yang menyunggi harum tebu menatah silir lirih di wajah mereka dan bulan terapung mendamba sirip di lautan kabut-kabut tipis..
    Sumber: Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +26
  • Kita bersanding sepotong rembulan
    malam dan pekat kopi ia singgahi
    lalu bermukim dalam puisi.
    Sumber: DI KOBHUNG SEDERHANA
    A. Warits Rovi
    - +
    +25
  • Keheningan menyelimuti bumi. Tinggal suara daun jatuh menggubah sajak di hamparan gelap.
    Sumber: Memoar Pesta Pernikahan
    A. Warits Rovi
    - +
    +15
  • Dan aku meneguknya atas nama kenangan.
    Sumber: Teh Kenangan
    A. Warits Rovi
    - +
    +14
  • Sepanjang-panjangnya cerita
    akan tamat di lambung keranda.
    Sumber: BERTAKZIYAH KE TAMIDUNG
    A. Warits Rovi
    - +
    +13
  • Aku hanya bisa menatap dengan bola mata orang dungu.
    Sumber: Teh Kenangan
    A. Warits Rovi
    - +
    +12
  • ...pohon itu sama dengan dirinya; hidup di bumi sekadar pelengkap bagi lagu sunyi.
    Sumber: Pusara Ibu Enju
    A. Warits Rovi
    - +
    +11
  • Dalam sitatap sederhana
    kau cermin yang abadi
    dan aku bayangan penuh sunyi
    Sumber: TANAH BUNGDUWAK
    A. Warits Rovi
    - +
    +10
  • Matanya terpejam. Helai-helai rambut legam menjuntai dari selembar kain jilbab yang ia kenakan.
    Sumber: Pusara Ibu Enju
    A. Warits Rovi
    - +
    +10
  • Tegukan teh terakhir menyelami tenggorokan, menghapus wajah beberapa wanita lain yang pernah singgah di hatiku.
    Sumber: Teh Kenangan
    A. Warits Rovi
    - +
    +10
  • Bunyi derak lirih membangkitkan cerita-cerita silam. Angin pagi silir pelan mengeriap ke telapak tangan.
    Sumber: Teh Kenangan
    A. Warits Rovi
    - +
    +9
  • Sesekali ia diguncang batuk dan jarinya menggaruk kepala yang dipenuhi jerumbai uban dan kutu.
    Sumber: Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +9
  • Hanya ia hilang ingatan. Ia berjalan dari satu kota ke kota lain, menyusur sunyi dan keramaian dengan tubuh dan pakaian tak terurus.
    Sumber: Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +8
  • Ada tangis mengiris senyap senja, angin menyaput dengan wangi kamboja.
    Sumber: Pusara Ibu Enju
    A. Warits Rovi
    - +
    +7
  • Dan para tetangga berdatangan dengan ucap sungkawa seraya menderaikan air mata.
    Sumber: Sinden Sunyi
    A. Warits Rovi
    - +
    +7
  • Kami tertawa di antara cerita-cerita, berseling suapan dan kunyahan dengan gemeretak bunyi yang membuat goyang bibir semakin lincah.
    Sumber: Teh Kenangan
    A. Warits Rovi
    - +
    +7
  • Matahari berangsur lenyap dari balik pohon kesambi. Kesunyaan merayap, dingin menyergap.
    Sumber: Sinden Sunyi
    A. Warits Rovi
    - +
    +7
  • Di gelanggang tanah lapang
    moyang segera datang
    sebelum gong berbunyi memburu mimpi.
    Sumber: OJUNG
    A. Warits Rovi
    - +
    +6
  • Kunang-kunang datang memenuhi telapak tangan
    mencari peta dari garis-garis yang belah
    mungkin pada yang berliuk ke arah jari telunjuk
    takdir tanah madura digambarkan.
    Sumber: DI KOBHUNG SEDERHANA
    A. Warits Rovi
    - +
    +6
  • Saat menatap wajah perempuan itu, si lelaki bisa menemukan peta masa lalunya.
    Sumber: Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +6
Semua kata bijak dan ucapan terkenal A. Warits Rovi akan selalu Anda temukan di