Kata-kata Bijak dari Cintaku Jauh di Pulau dari Chairil Anwar

Chairil Anwar

Chairil Anwar

Penyair terkemuka dari Indonesia

Hidup: 1922 - 1949

Kategori: Penyair (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 26 Juli 1922 Meninggal: 28 April 1949

  • Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam. Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu.
  • Ada yang berubah, ada yang bertahan. Karena zaman tak bisa dilawan. Yang pasti kepercayaan harus diperjuangkan.
  • Hidup hanya menunda kekalahan, tambah terasing dari cinta sekolah rendah, dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan, sebelum pada akhirnya kita menyerah.
  • Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar.
  • Aku hidup
Dalam hidup di mata tampak bergerak.
  • Lebih baik tidak menulis daripada memperkosa kebenaran, kemajuan.
  • Baik, baik aku akan menghadap Dia Menyerahkan diri dan segala dosa.
  • Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa.
  • Hidup berlangsung antara buritan dan kemudi. Pembatasan cuma tambah menyatukan kenang.
  • Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
  • Sebuah sajak yang menjadi adalah sebuah dunia. Dunia yang dijadikan, diciptakan kembali oleh si penyair.
  • Sesudah masa mendurhaka pada Kata kita lupa bahwa Kata adalah yang menjalar mengurat, hidup dari masa ke masa, terisi padu dengan penghargaan, Mimpi, Pengharapan, Cinta dan Dendam manusia.
  • Aku menyeru – tapi tidak satu suara
membalas, hanya mati di beku udara.
  • Sekeliling kita hanya berani menjadi sebagian dari mereka sendiri, yang paling disingkirkan ialah untuk membulat, menjadi diri mereka sendiri. Sekeliling kita hanya mencontoh. Contoh yang diturutnya ialah contoh yang dipilihkan baginya karena desakan-desakan, keadaan-keadaan sekeliling mereka pula.
  • Aku hidup dan berada dalam seluruhnya. Aku sendiri yang berhak atas kebenaran diriku. Dan kenikmatan yang terasa dalam berbuat sesuatu menandakan bahwa aku memang musti melakukannya.
  • Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
  • Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namaMu.
  • Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan.
  • Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
  • Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
+17

Kata-kata Bijak 1 s/d 7 dari 7.

  • Perahu yang bersama ‘kan merapuh.
    Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    - +
    +15
  • Di air yang tenang, di angin mendayu
    di perasaan penghabisan segala melaju
    Ajal bertakhta, sambil berkata:
    “Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
    Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    - +
    +13
  • Mengapa Ajal memanggil dulu
    Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
    Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    - +
    +11
  • Manisku jauh di pulau,
    kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
    Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    - +
    +8
  • Cintaku jauh di pulau
    Gadis manis, sekarang iseng sendiri.
    Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    - +
    +5
  • Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
    Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    - +
    +4
  • Perahu melancar, bulan memancar
    di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
    angin membantu, laut terang, tapi terasa
    aku tidak ‘kan sampai padanya
    Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    - +
    +4
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Cintaku Jauh di Pulau dari Chairil Anwar akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari Chairil Anwar

Buku dari Chairil Anwar: