Kata-kata Bijak 61 s/d 77 dari 77.
-
Di bawah rintikan salu, mari satukan jari kelingking kita. Mari berjanji untuk terus bersama, saling mencintai dan jangan pergi lagi.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Ia ingin berbisik kata-kata manis bahwa semuanya akan baik-baik saja, tetapi itu semua percuma. Kata-kata itu tidak akan menyembuhkan gadis itu.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Mungkin ini adalah pertanda bahwa ia bisa mengulang skenario masa lalunya. Mungkin.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Selamanya, kau akan jadi sahabatku!
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Seperti sebuah perasaan yang menyusup ke dalam hatinya… diam-diam.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Setelah memaafkannya, bukan berarti kau tidak bisa lagi bertemu dengannya, bukan?
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Tetapi, anehnya perasaan bahagia itu tidak kembali kepada dirinya. Perhatian-perhatian yang ia berikan hanya terjalin begitu tanpa ada rasa.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Yang sebenarnya aku pikirkan selama ini hanya kamu. Yang aku sayang selama ini hanya kamu. Dan, kalaupun aku menyukai salah seorang perempuan di sana, aku tidak akan memilih mereka. Aku sudah memilihmu.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Dan, bukankah kita tidak akan pernah rela melihat orang yang kita sukai terluka oleh orang lain?
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Kali ini suaranya terdengar sangat kesepian. Persahabatan mereka sudah tak utuh lagi. Tetapi, mereka masih ingin mempertahankan semua ini.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Kau tahu, selama ini aku berusaha melupakanmu. Aku berpacaran dengan Reene. Lalu, aku berkencan dengan banyak gadis lain. Tapi, aku tetap tidak bisa melupakanmu. Pada akhirnya, kata-kata itu hanya tertahan di kerongkongan Rakel. Hatinya hendak berkata demikian, teapi pikirannya berkata jangan. Ia merasa kata-kata itu sudah taka da gunanya.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Mengungkapkan bahwa selama ini ia membutuhkan anak laki-laki itu. Namun, ia tidak ingin merusak momen pertemuan mereka ini. Ia khawatir ucapan-ucapan seperti itu akan mengeruhkan hubungan mereka. Dan, ia tidak ingin mendengar Rakel memintanya untuk pergi lagi.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Namun, ia merasa sangat tidak siap untuk memikirkannya. Ia masih mneyimpan perasaan itu dengan rapi, di sudut tersendiri di hatinya. Dan, ia tidak pernah berniat untuk membuangnya.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Sejujurnya, ia tak pernah menanti ini.Ia bukan gadis yang mengagung-agungkan kencan romantis. Atau menghabiskan waktu berdua saja tanpa ada yang mengganggu.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Tapi, jika kau tidak ingin sakit hati lebih dalam lagi, lebih baik kau pulang, pergilah.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Ya, kau harus menolong dirimu sendiri. Kau harus berdamai dengan hati dan pikiranmu. Kau harus menghilangkan dendam yang ada pada dirimu.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Aku melakukan itu semua karena aku sangat rindu. Aku merindukan laki-laki yang selalu menjailiku, memotretku dengan cara yang tidak biasa, menertawakanku saat aku terjatuh, tapi selalu ada untukku.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Little Snow in Zürich dari Alvi Syahrin akan selalu Anda temukan di JagoKata.com (halaman 4)
Lihat semua kata-kata bijak dari Alvi Syahrin
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261