Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 77.
-
Kau sadar tidak, sih, kalau hidup itu tidak adil? Kita kehilangan di saat kita belum siap. Kita harus belajar ekonomi, akuntansi, matematika, tapi pada kenyataannya, yang harus kita lakukan adalah belajar merelakan dan lanjut menjalani kehidupan, bukan?
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Mom, jika kau yang membaca diary ini, terima kasih untuk kasih sayangmu di tengah-tengah kesibukanmu. Jangan menangis terlalu lama jika aku pergi mati. Aku percaya, kematian itu hanya konsep mengerikan dari kehidupan baru, jadi kita tetap akan bertemu suatu saat nanti. Dan, percayalah aku selalu menyayangimu dan aku ingin kau menjadi orang pertama yang menemaniku di surga.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Is it easy to let “him” go? Tidak. Sama sekali tidak. Apakah kau pernah berusaha melupakan seseorang, tetapi yang kau dapati malah semakin teringat dirinya? Apakah kau pernah menanti pesan singkat sekedar menanyakan kabar dari seseorang yang mungkin sudah melupakanmu? Apakah kau pernah berusaha menjalani hubungan dengan seseorang, tetapi hatimu tak pernah bisa berlabuh untuk seseorang itu, hatimu masih tersimpan di tempat yang sama untuk orang yang sama di masa lalu?
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Menurutnya, foto selalu berbicara jelas tanpa perlu kata-kata. Kau hanya perlu memandang sebuah foto dalam beberapa detik, dan kau akan mendapatkan rentetan cerita dari foto tersebut. Foto menyimpan kenangan dengan nyata.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Salju yang hangat, tawa yang mencair, aku telah jatuh cinta. jangan sesatkan aku dalam teka-tekimu.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Dedaunan yang menguning, terpaan angin musim gugur, jika aku jatuh cinta, tolong tuliskan cerita yang indah.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Ia butuh seseorang yang dapat membuatnya tertawa dan melupakan dunia sejenak.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Dan, kini, musim dingin tiba. Kenangan tentang laki-laki itu terkuak kembali.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Lebih sakit jika harus berpisah dengan seseorang yang jelas-jelas masih hidup daripada seseorang yang sudah meninggal.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Aku bilang, selamat tinggal, kau bilang, sampai jumpa. Kau belum benar-benar pergi, tapi aku sudah rindu.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Di antara musim gugur dan semi, kutemukan satu waktu untuk merenung. Bahwa kita tidak pernah saling membenci, hanya saling merindu.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Dia hanya ingin tahu bagaimana rasanya… debaran-debaran penuh kejutan, sensasi bahagia sekaligus cemas saat bertemu, duduk bersama seseorang tanpa hal-hal romantis yang berlebihan, membahas topik-topik tidak penting seharian penuh.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Ia ingat betapa sulitnya meredam rasa rindu ini. rasa itu selalu datang tiba-tiba saat ia sendirian, membuatnya menginginkan Rakel saat itu juga. Tapi, apa yang bisa ia lakukan? Ia hanya bisa menahan rasa itu. Dan, itu membuatnya gelisah. Dan, itu membuatnya gelisah. Menyakitkan.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Biasanya, ia cenderung diam dan menyembunyikan apa yang harus dikatakannya. Tetapi, kali ini, ia tidak boleh membiarkan itu terjadi lagi. Ia harus mengungkapkannya. Ia harus memperjuangkan ini.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Ia harus melakukan sesuatu. Ia lelah akan perasaannya sendiri. Ia harus memutuskan. Stay for a while or move on now.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Kau boleh sebut ini klise, tapi aku sungguh-sungguh tidak ingin melihatmu sedih. Aku tidak ingin melihatmu menangis terlalu cepat. Aku ingin kita menghabiskan waktu bersama-sama tanpa ada beban bahwa aku akan pergi meninggalkanmu.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Percayalah, Tuhan menciptakan kita berpasang-pasangan. Kita tidak perlu terlalu khawatir. Menurutku, kita hanya perlu menunggu saat yang tepat untuk cinta datang.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Kita tidak akan pernah benar-benar berpisah. Toh, kita masih melihat langit yang sama. Kita masih menginjakkan kaki di tanah yang sama. Ini hanya masalah jarak. Dan, aku pasti kembali,” meskipun aku tidak tahu kapan, lanjutnya dalam hati.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Sekarang, aku belajar satu hal; aku tidak perlu pergi jauh-jauh untuk menemukan apa yang aku cari. Karena orang yang kucari selama ini sudah berdiri setia di sampingku, menanti kepastian, tapi aku sempat tidak menyadarinya. Aku menyayangimu, dan perasaan ini jauh lebih kuat dari cinta.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin -
Setiap kalimat yang ditulis dalam lembar itu membuatnya rindu. Rindu yang tak berujung karena bagaimanapun ia berusaha, rasa rindu itu tak akan pernah terbalas.
Little Snow in Zürich― Alvi Syahrin
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Little Snow in Zürich dari Alvi Syahrin akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Alvi Syahrin
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261