Kata-kata Bijak 1 s/d 16 dari 16.
-
Lalu kuraih pasangan sehati kopi, sebatang rokok.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Aku tak mau mati dengan jantung rusak tetapi berhenti merokok sama saja dengan mati bagiku.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Bunyi hujan yang memekakkan telinga ini adalah tangisan perpisahan awan-awan yang berubah menjadi air kembali.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Mungkin kau benar, kita ini air yang berubah menjadi awan melewatkan waktu bersama yang indah tapi tak bisa bertahan lama karena kita harus kembali menjadi air.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Kupandangi hujan yang bernafsu menyentuh tanah menimbulkan suara memekakkan telinga dari jendela dan seketika aku mengingatmu.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Seharusnya aku tau hati itu ibarat amoeba. Mereka bisa terbelah dua yang satu milikmu yang satu lagi miliknya.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Selimut menyelimuti tubuhku, lumayan mengenyahkan udara dingin khas hujan.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Ahh! hujan selalu membuatku terbayang akan dirimu.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Kita tak akan bisa bersama selamanya, kita hanya awan bukan air.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Seteguk kopi mengalir melalui tenggorokan panasnya terasa menghangatkan dada membuat enggan beranjak dari sofa.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Aku benci hujan! Hujan selalu membuat kemalasan menjadi sahabat karibku, membuatku tiba-tiba tidak ingin melakukan apa-apa...
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Kamu yang menyukai hujan, kamu yang bilang kalo bunyi nyaring hujan yang memekakan telinga itu adalah teriakan sedih awan-awan yang akhirnya mencair menjadi air.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Kau benar, hujan membuatku terkenang akan kisah sedih. Kisah sedih tentang kita.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Kau selalu mampu menghangatkanku di cuaca sedingin apapun. Dan tiba-tiba aku menginginkanmu, menginginkan tubuh kita berdekatan disaat hujan.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Ketika mereka harus kembali menjadi air karena bentuk mereka sebagai awan tidak dapat berlangsung selamanya, mereka memutuskan untuk turun bersama, terakhir kalinya sebelum kembali menjadi air.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa -
Saat itu, saat bunyi hujan yang kau bilang air mata awan yang kembali berubah menjadi air, aku sadar telah jatuh cinta padamu.
Cerpen Filosofi Hujan― Ajenangelinaa
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Cerpen Filosofi Hujan dari Ajenangelinaa akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Ajenangelinaa
Buku dari Ajenangelinaa:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261