Ahmad Fuadi
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1972 -
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 30 Desember 1972
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 23.
-
Sebagai mahasiswa yang ingin punya banyak teman, gue selalu berusaha membagi waktu agar tetap bisa jalan-jalan, tetapi nilai-nilai kuliah bagus. Tantangan lainnya, gue agak kesulitan menangkap penjelasan dosen dalam bahasa Italia.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Aku berusaha mencari kesempatan agar bisa shalat karena perasaan hati ini selalu kosong dan gelisah. Akhirnya, aku menemukan waktu yang tepat, bangun pukul 02.00 dan menjalankan shalat Tahajud, Hajat, Taubat serta semua wird-wirid sebisaku. Aku menangis dan memohon pertolongan Allah agar tetap bisa bekerja mencari nafkah.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Segala sesuatu diawali dengan mimpi. Namun, mimpi tanpa target, hanya akan berakhir di angan-angan. Niat dan usaha akan menyetir arah mimpi tersebut.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Sungguh ini adalah ibadah puasa terpanjang dalam hidup saya. Kami memulai sahur pukul 2.30 dini hari, ketika orang lain tengah pulas tidur, kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh pada pukul 3.00 pagi.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Hal lain yang patut kusyukuri semenjak menjadi BMI di Hong Kong adalah keberhasilanku menyekolahkan adik-adikku ke jenjang yang lebih tinggi dari pendidikanku. Aku empat bersaudara, adik pertamaku sekarang sudah berumah tangga. Adik keduaku kerja di sebuah apotek di Surabaya, sedangkan adik bungsuku masih sekolah di SMP kelas satu.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Ternyata, berjalan di atas jalan yang tertutup es yang licin cukup melelahkan. Rasanya seperti menumpuk jarak dua kali lebih jauh. Setibanya di tempat tujuan, syal yang menutup hidung akan penuh dengan butiran es yang kadang juga menempel di tepi bulu mata.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Buat apa punya mimpi kalau cuma menjadikannya sekedar mimpi, hanya indah ketika kita menutup mata, tetapi buyar ketika kita terbangun dari mimpi itu? Kalau punya mimpi, ya kejar dan berdoa!
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Majikan tak mau tahu seberapa banyak pekerjaanku. Yang dia tahu, semua pekerjaan beres dengan cepat. Aku sudah berusaha. Bahkan, aku hanya bisa duduk ketika makan siang, makan malam, dan ketika sudah jam tidur. Sarapan pun aku lakukan sambil lalu, sambil menangani pekerjaan yang tiada habisnya.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Allah memang penulis skenario terhebat. Seandainya saja Dia mengizinkankU lulus di Nokodai atau Chibadai, tentu kegembiraan yang kurasakan tidak sebesar ini. Ada kemungkinan juga karena merasa cukup, membuatku malas belajar, aku tidak akan lulus Tokodai.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Setiap kegelisahannya bermuara pada renungan-renungan yang dirangkumnya di sesobek kertas atau di belakang buku catatan belanja. Buku yang akan disembunyikannya serta-merta saat majikannya tiba-tiba mendekat atau melintas, takut kalau membuat sang majikan tidak suka.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Ini bukan semudah slogan ‘Back to School’ dan bertemu teman-teman sekolah setelah melewati liburan panjang. Saya masuk ke sekolah yang baru, di negara lain, dan bukan bertemu orang Indonesia, melainkan orang-orang Amerika. Kedua, akan lebih mudah masuk ke lingkungan baru selama bahasanya sama. Nah, untuk pertama kali dalam hidup, saya akan menggunakan bahasa Inggris secara penuh sehari-hari, di dalam dan di luar kelas.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Kesuksesan itu dinilai dari seberapa berartinya proses memberikan dampak positif bagi seseorang.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Ketika para perantau pulau, tidak hanya setumpuk uang yang dibawa, tetapi juga sebuah pengalaman untuk ikut berkontribusi membangun bangsa.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Hidup adalah taman yang indah jika kita menanaminya dengan kembang perjuangan.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Mengembara hingga kakimu letih untuk melangkah dan menjelajah hingga dompetmu terlalu tipis untuk mengeluarkan uang. Karena dalam perjalanan, kita akan menemukan keindahan Tuhan. Karena dalam perjalanan, kita akan mencintai kampung halamanmu lebih dari sebelumnya.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Dalam ujian kamu tidak pernah tahu apa yang terjadi. Itu bukan berarti kamu tidak mampu.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Jika kita betul-betul tulus ikhlas bekerja, berusaha, dan berdoa setiap hari, tidak ada mimpi yang tidak bisa terwujud. Tidak ada mimpi yang terlalu besar dan kandas sia-sia.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Kerja keras dan doa yang tak pernah putus akan menjawab harapan kita. Mungkin tidak secara langsung untuk kita, bisa jadi melalui anugerah yang diberikan kepada orang-orang yang sangat kita cintai, keluarga kita.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Ketika Allah berkehendak, tidak ada yang dapat menghalangi. Dan, rencana Allah sajalah yang akan terjadi meskipun kadang terlihat tidak mungkin sejak awal.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi -
Beasiswa ke Jerman ini sangat nyata sebagai salah satu hadiah terbaik yang Allah berikan kepadaku. Bukan saja proses wawancara yang sepertinya memang di set sedemikian rupa oleh Allah sehingga aku mampu melewatinya dengan sempurna, meskipun beberapa kejadian berikutnya juga terlihat seperti sebuah skenario Allah yang lagi-lagi seperti sebuah kebetulan.
Berjuang di Tanah Rantau― Ahmad Fuadi
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Berjuang di Tanah Rantau dari Ahmad Fuadi akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Ahmad Fuadi
Buku dari Ahmad Fuadi:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261