Agus Noor
Sastrawan dari Indonesia
Hidup: 1968 -
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 26 Juni 1968
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 34.
-
Begitulah, Nak, sebermula permen muncul di dunia manusia. Ia manis dan lembut karena dipakai sebagai bantal para peri. Tapi ia juga bisa membuat gigi-gigimu rusak dan mulutmu bengkak karena ia dibawa oleh nenek sihir jahat.” Neal mengingat itu sebagai sebuah nasihat agar jangan terlalu berlebihan menikmati apa pun. Karena yang manis pun bisa membuat sakit dan menderita.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Buat apa mereka sekolah? Entar malah jadi kaya,” katanya. “Kalau mereka tetap miskin, malah banyak gunanya, kan? Biar ada yang terus berdesak-desakan dan saling injak setiap kali ada pembagian beras dan sumbangan. Biar ada yang terus bisa ditipu setiap menjelang pemilu. Kau tahu, itulah sebabnya, kenapa di negeri ini orang miskin terus dikembangbiakkan dan dibudidayakan.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
AKU sudah resmi jadi orang miskin,” katanya, sambil memperlihatkan Kartu Tanda Miskin, yang baru diperolehnya dari Kelurahan. “Lega rasanya karena setelah bertahun-tahun hidup miskin akhirnya mendapat pengakuan juga.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Barangkali, sekarang ini kebahagiaan memang seperti minyak tanah. Tidak semua orang dengan gampang mendapatkannya.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Kami sering mendengar kota-kota yang lenyap dari peradaban, runtuh tertimbun waktu. Semua itu terjadi bukan karena semata-mata seluruh bangunan kota itu hancur, tetapi lebih karena kota itu tak lagi hidup dalam jiwa penghuninya.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Seseorang akan benar-benar menikmati pengembaraan ketika ia telah benar-benar terbebas dari bayangan pulang.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Apakah memang mesti ada alasan untuk sebuah kepergian?
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan penderitaan kami.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Aku sedih bukan karena aku miskin. Aku sedih karena banyak sekali orang yang malu mengakui miskin. Banyak sekali orang bertambah miskin karena selalu berusaha agar tidak tampak miskin.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Bunga keabadian yang tumbuh dari duka abadi.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Permen akan selalu mengingatkanmu bahwa hidup ini manis dan patut kamu nikmati.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Seminggu sebelum ia melahirkan Iza, ia bermimpi puluhan peri mungil mendatangi kamarnya, dan menjatuhkan biji-bijian permen ke dalam keranjang bayi. Mimpi yang selalu ia percaya sebagai isyarat baik.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Barangkali, sekarang ini kebahagiaan memang seperti minyak tanah. Tidak semua orang dengan gampang mendapatkannya. Bahkan, untuk sekadar bisa menikmati kebahagiaan di hari Lebaran pun kini orang mesti antre berdesak-desakan.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Membiarkan kepala laki-laki itu terkulai di pangkuannya, merasakan sisa hangat tubuh laki-laki mengeropos itu dalam pelukannya, sebelum akhirnya kematian mengecup kelopak matanya yang rapuh dan lelah.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Pada mulanya adalah sebutir air mata.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Rasanya, ia kini mulai dapat memahami, kenapa seorang pengarang bisa begitu terobsesi pada senja dan ingin memotongnya menjadi kartu pos buat pacarnya.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Benarkah masih ada keindahan yang begitu menakjubkan di tengah dunia yang telah berubah menjadi tempat pembantaian?
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Bukan kematian benar yang menakutkan, tetapi cara bagaimana kita matilah yang membuat kita ngeri.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor -
Bukankah tak ada yang lebih menyenangkan selain kita tahu kapan, di mana, dan bagaimana kita mati? Kita bisa mempersiapkan segalanya sendiri. Kita bisa menantinya dengan tenang. Menyambutnya dengan cara yang paling karib.
Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia― Agus Noor
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia dari Agus Noor akan selalu Anda temukan di JagoKata.com