Achmad Mustafa Bisri
Penyair, pelukis dan tokoh Islam dari Indonesia
Hidup: 1944 -
Kategori: Politics | Artis | Penyair (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 10 augustus 1944
Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 10.
-
Adalah terlalu berani membawa ayat-ayat dan sunah Rasul SAW untuk kepentingan politik praktis. Itu merupakan pelecehan dan sekaligus membuat umat bingung. Lihatlah, tokoh partai ini menggunakan ayat dan hadis ini untuk mendukung partainya. Apa ini tidak membingungkan masyarakat? Bila kemudian, dengan menggunakan sabda Allah dan Rasul-Nya, masyarakat awam meyakininya sebagai kebenaran mutlak, apa tidak terjadi sikap mutlak-mutlakan antar pendukung partai? Kalau tidak mengerti politik, mbok sudah, rela saja tidak usah berpolitik, daripada membawa-bawa agama. Apakah tokoh-tokoh yang suka membawa-bawa ayat dan hadis itu tidak memikirkan akibatnya di dunia maupun di akhirat kelak? Bagaimana kalau masing-masing pendukung yang awam itu meyakini bahwa mendukung partainya sama dengan mendukung agama dan memperjuangkan partainya sama dengan jihad fi sabilillah?
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Penampilan luar orang belum tentu menggambarkan pribadinya, bahkan seringkali kita terkecoh kalau hanya melihat penampilan seseorang. Bukankah kita sering melihat orang yang tampaknya sopan dan halus, ternyata tabiatnya suka menghasut.
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Orang itu kan macam-macam tabiatnya. Ada yang kasar, ada yang lembut. Ada yang sopan, ada yang tidak. Kita sendiri memang harus berusaha menjadi orang yang lembut dan sopan, tapi kan tidak harus membenci mereka yang belum bisa bersikap begitu.
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Kalau pengajian-pengajian itu jelas pengaruhnya pada jamaah sih tidak masalah. Ini tidak. Pengajian-pengajian yang begitu intens dan begitu tinggi volumenya itu sepertinya hanya masuk kuping kanan dan langsung keluar lagi dari kuping kiri. Tak membekas. Buktinya mereka yang bakhil ya tetap bakhil; yang hatinya kejam ya tetap kejam; yang suka berkelahi dengan saudaranya ya masih terus berkelahi; yang bebal terhadap penderitaan sesama juga tidak kunjung menjadi peka; yang suka menang-menangan ya tidak insaf. Pendek kata, seoalah-olah tidak ada korelasi antara pengajian dengan mental yang diberi pengajian.
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Menghormati tamu itu merupakan anjuran Rasulullah; jadi siapapun tamu kita, mesti kita hormati. Muslim yang baik ialah yang dapat menundukkan rasa suka dan tidak sukanya demi melaksanakan ajaran Rasulnya.
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Sebelum Anda menasihati orang banyak, sudahkah Anda menasihati diri Anda sendiri?
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Tradisi yang baik memang perlu kita lestarikan, tapi yang buruk apa mesti kita lestarikan? kalau begitu apa bedanya kita dengan kaum jahiliyah yang dahulu mengecam Nabi kita yang mereka anggap merusak tradisi yang sudah lama dijalankan nenek-moyang mereka?
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Aku teringat apa yang kubaca tentang tablig Rasulullah SAW yang santun dan lembut. Benar-benar mengajak. Tak pernah Rasulullah tunjuk hidung. Jangan-jangan dalam bertablig panutan mubalig-mubalig itu bukan Rasulullah, pikirku. Lalu siapa?
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan.
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri -
Amal makruf dan nahi munkar seharusnya disampaikan dengan cara yang makruf juga.
Lukisan Kaligrafi― Achmad Mustafa Bisri
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Lukisan Kaligrafi dari Achmad Mustafa Bisri akan selalu Anda temukan di JagoKata.com