• A. A. Navis Telah ditakdirkan rupanya bahwa mulut manusia bukan semata untuk makan saja, juga untuk bicara. Untuk makan ada hingganya, yakni sampai kenyang. Tapi untuk bicara manusia takkan puas-puasnya.
    Sumber: Kemarau 33
    A. A. Navis
    - +
     0
Loading...
A. A. Navis - Telah ditakdirkan rupanya bahwa mulut manusia bukan semata untuk makan saja, juga untuk bicara. Untuk makan ada hingganya, yakni sampai kenyang. Tapi untuk bicara manusia takkan puas-puasnya.
Telah ditakdirkan rupanya bahwa mulut manusia bukan semata untuk makan saja, juga untuk bicara. Untuk makan ada hingganya, yakni sampai kenyang. Tapi untuk bicara manusia takkan puas-puasnya. oleh: A. A. Navis
X

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
Telah ditakdirkan rupanya bahwa mulut manusia bukan semata untuk makan saja, juga untuk bicara. Untuk makan ada hingganya, yakni sampai kenyang. Tapi untuk bicara manusia takkan puas-puasnya.
- A. A. Navis
JagoKata.com