A. A. Navis
Penulis, penyair, dan humoris Indonesia
Hidup: 1924 - 2003
Kategori: Komedian dan humor | Penulis (Modern) | Penyair (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 17 Nopember 1924 Meninggal: 22 Maret 2003
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 31.
-
Jangan bermain judi dengan nasib.
Kemarau― A. A. Navis -
Kalau di sini sangat sempit hidupku, mungkin di tempat lain Tuhan membukakan pintu rezeki selapang-lapangnya buatku.
Kemarau― A. A. Navis -
Kalau Tuhan punya mau, memang tak seorang pun yang kuasa menghalanginya. Itu adalah takdir-Nya. Tapi, ada dua macam takdir. Takdir dan takdir yang diiringi dengan ikhtiar.
Kemarau― A. A. Navis -
Kehidupan ini tidak lepas dari sebab dan akibat yang telah digariskan oleh takdir. Takdir telah ditetapkan pula oleh Tuhan atas umatnya. Tapi, hukum takdir bukanlah untuk menyuruhnya menyerah kalah, tapi berjuang.
Kemarau― A. A. Navis -
Berterimakasihlah pada Tuhan. Karena Dialah yang telah menggerakkan hatiku berbuat demikian.
Kemarau― A. A. Navis -
Jarang sekali laki-laki yang sukses itu tetap setia pada istrinya yang pertama.
Kemarau― A. A. Navis -
Alangkah tamaknya kau. Maumu selalu untuk memudahkan hidupmu seorang. Tak peduli kau sesudah itu bahwa kehidupan orang lain akan hancur berantakan, meski orang lain itu anak kandungmu sendiri.
Kemarau― A. A. Navis -
Berjuang ialah membuat pahala. Sedang menyerah ialah membiarkan diri tiada membuat pahala. Pahala adalah tujuan hidup, tuntutan Tuhan pada umat-Nya.
Kemarau― A. A. Navis -
Tuhan telah mengatur alam ini dengan aturannya. Ada musim hujan, ada musim kemaraunya. Kalau kita minta hujan di musim kemarau, itu artinya kita minta supaya Tuhan mengubah aturannya.
Kemarau― A. A. Navis -
Allah akan mengutuki perempuan yang memuja laki-laki lebih dari memuja Tuhan.
Kemarau― A. A. Navis -
Dosa sesama manusia dapat diselesaikan oleh sesama manusia. Dan setiap orang yang tak mau memaafkan manusia lainnya, orang itulah yang berdosa lagi.
Kemarau― A. A. Navis -
Kota dan kemewahannya adalah sarang kelaknatan. Pergi ke kota berarti kita memasukkan diri kita kancah yang laknat. Tidak banyak orang yang bisa tangguh mempertahankan imannya.
Kemarau― A. A. Navis -
Memang Tuhan takkan memberi kita hujan kalau musim kemarau tiba.
Kemarau― A. A. Navis -
Membaca Qur’an tanpa mengerti maknanya, sama dengan membaca koran bahasa Inggris yang tak kita pahami.
Kemarau― A. A. Navis -
Meminta kepada Tuhan sudah sepatutnya. Memang kepada Tuhan-lah kita meminta. Akan tetapi, meminta yang bukan-bukan, Tuhan akan marah pula.
Kemarau― A. A. Navis -
Orang-orang yang merantau itu pada masa permulaannya yang kadang-kadang panjang itu tenggelam seperti batu jatuh ke lubuk di rantau orang.
Kemarau― A. A. Navis -
Pedomannya hanya satu untuk melawan dosa itu, yakni berpegang teguh pada aturan Tuhan, mengerjakan suruhan-Nya dan menghentikan apa yang dilarang-Nya.
Kemarau― A. A. Navis -
Tapi, dosa karena membiarkan diri dengan sadar melanggar larangan Tuhan, tidak akan diampuni Tuhan.
Kemarau― A. A. Navis -
Tidak baik menyalahkan istri sendiri pada orang lain.
Kemarau― A. A. Navis -
Tidak usah kita mencoba-coba menentang cobaan yang dilontarkan iblis.
Kemarau― A. A. Navis
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Kemarau dari A. A. Navis akan selalu Anda temukan di JagoKata.com