Kata-kata Bijak dari Sepasang Kekasih di Atas Loteng dari A. Warits Rovi

A. Warits Rovi

A. Warits Rovi

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

  • Kala itu angin yang menyunggi harum tebu menatah silir lirih di wajah mereka dan bulan terapung mendamba sirip di lautan kabut-kabut tipis..
  • Kita bersanding sepotong rembulan
malam dan pekat kopi ia singgahi
lalu bermukim dalam puisi.
  • Keheningan menyelimuti bumi. Tinggal suara daun jatuh menggubah sajak di hamparan gelap.
  • Dan aku meneguknya atas nama kenangan.
  • Tegukan teh terakhir menyelami tenggorokan, menghapus wajah beberapa wanita lain yang pernah singgah di hatiku.
  • Bunyi derak lirih membangkitkan cerita-cerita silam. Angin pagi silir pelan mengeriap ke telapak tangan.
  • Matahari berangsur lenyap dari balik pohon kesambi. Kesunyaan merayap, dingin menyergap.
  • Betapa daun-daun yang tanggal sama dengan air matanya, selalu setiap hari.
  • di tengkuk bumi.
ambil barang seutas
pelengkap sajak ladang
kutuk bagi kemarau.
  • Seekor burung kenari bersiul sambil mematuk buah mentimun dalam sangkar bambu.
  • Jari-jemarinya lentik berpencar bagai rekahan bunga, berayun, ikuti lengannya yang bergerak halus dan pelan.
  • Satu seruputan teh hangat menyisakan kenangan di bibir.
  • Sedikit-sedikit ia ingat perihal kata hatinya bahwa hidup manusia adalah jagung pipilan dalam gilingan revolusi waktu, hingga semua pasti berubah, bagai biji jagung menghalus lalu menjadi nasi.
  • Suaranya terpantul merdu menunggang angin, dilengkapi ritme suara lesapan kembang kemboja yang tanggal bertapak ke tanah.
+11

Kata-kata Bijak 1 s/d 9 dari 9.

  • Kala itu angin yang menyunggi harum tebu menatah silir lirih di wajah mereka dan bulan terapung mendamba sirip di lautan kabut-kabut tipis..
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +27
  • Hanya ia hilang ingatan. Ia berjalan dari satu kota ke kota lain, menyusur sunyi dan keramaian dengan tubuh dan pakaian tak terurus.
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +9
  • Sesekali ia diguncang batuk dan jarinya menggaruk kepala yang dipenuhi jerumbai uban dan kutu.
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +9
  • Saat menatap wajah perempuan itu, si lelaki bisa menemukan peta masa lalunya.
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +6
  • Di depan rumah, sebatang pohon cemara terdiam bagai penjaga tua kelelahan.
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +5
  • Sedikit-sedikit ia ingat perihal kata hatinya bahwa hidup manusia adalah jagung pipilan dalam gilingan revolusi waktu, hingga semua pasti berubah, bagai biji jagung menghalus lalu menjadi nasi.
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
    +1
  • Ia merasa jiwanya dipindah ke raga lain yang lama tak terurus, kadang ia juga merasa dilempar ke bumi baru.
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
     0
  • Perempuan itu tak menjawab. Keduanya bersitatap. Mencari sisa-sisa kenangan melalui wajah masing-masing.
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
     0
  • Silau lelampu kendaraan bagai kunang-kunang raksasa memburu angin, cepat, lesat, menuju arah yang jauh.
    Sepasang Kekasih di Atas Loteng
    A. Warits Rovi
    - +
     0
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Sepasang Kekasih di Atas Loteng dari A. Warits Rovi akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari A. Warits Rovi

Buku dari A. Warits Rovi: